BANJIR
A.
Pembahasan
Banjir adalah salah satu bencana yang setiap tahun pasti
melanda setiap kawasan di Indonesia akhir-akhir ini ,Bencana ini biasanya
datang saat musim dingin tiba (wilayah Eropa ),musim hujan tiba (wilayah
Indonesia). Banjir telah banyak menelan korban jiwa yang sangat banyak ,banjir
bukan hanya merendam rumah warga tapi banjir juga membawa wabah penyakit karena
air yang dibawa banjir tersebut merupakan air kotor . Memang bencana ini
merupakan salah satu bencana yang parah , tapi seharusnya kita tidak perlu
begitu paniknya menghadapi bencana ini ,Karena bencana ini dapat kita pelajari
penyebabnya ,solusi bagaimana cara penaggulangannya ,dan penyikapan diri kita
akan bagaimana cara menghadapi bencana tersebut.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-5-ilmu-budaya-dasar-ibd-manusia-dan-penderitaan/
Sebuah banjir adalah
peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut.
Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus
berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun
banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah manusia
seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai,
ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai.
Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di
dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari
dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap
dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta
perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di
wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar
dari pada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
B.
Jenis dan Penyebab
- Sungai
Ø
Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi
kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan
dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju.
Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat
mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
Ø
Cepat: Termasuk banjir
bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar)
atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor,
atau gletser.
- Muara
Ø
Biasanya diakibatkan oleh
penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk
dalam kategori ini.
- Pantai
Ø
Diakibatkan badai laut besar atau
bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk
dalam kategori ini.
- Malapetaka
Ø
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak
seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan
letusan gunung berapi).
- Manusia
Ø
Kerusakan tak disengaja oleh pekerja
terowongan atau pipa.
Ø
Pengelolaan tata ruang yang salah.
Hal ini menyebabkan air tidak mudah terserap atau lambat mengalirnya, sehingga
debit air cepat meningkat atau lebih banyak yang tertahan dari pada yang
tersalurkan ataupun yang terserap.
- Lumpur
Ø Banjir lumpur terjadi
melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari
endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai.
Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir
lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang
diakibatkan pergerakan massal.
- Lainnya[
Ø
Banjir dapat terjadi ketika air
meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap
dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
Ø
Rangkaian badai yang
bergerak ke daerah yang sama.
Ø
Berang-berang pembangun bendungan dapat
membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan
kerusakan besar.
- Menyikapi Bencana dan Penderitaan
Bencana
dan pendaritaan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dari kehidupan
manusia,sangat mustahil jika ada seorang manusia yang tidak prnah mengalami
penderitaan. Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
bathin, atau lahir bathin.
Yang
termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.Dalam mengahadapi suatu bencana dan
penderitaan ada baiknya manusia berfikir positif. Berpikir positif merupakan
suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada hal-hal yang positif, baik
terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Setiap pikiran
positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gambling dan polos serta
tidak mudah terpengaruh sehingga menjadi putus asa oleh berbagai tantangan
ataupun hambatan yang di hadapi.
Individu yang berpikir positif selalu di
dasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan
yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat.
Membentuk sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan keluarnya.
Membentuk sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan keluarnya.
Berpikir
positif berkaitan dengan perhatian positif (positive attention) dan juga
perkataan yang positif (positive vernalization). Kita juga harus selalu yakin bahwa setiap penderitaan yang kita alami
datang dari Tuhan Y.M.E. dengan hidup lebih berserah diri dan yakin akan
kebesaran tuhan ,segala derita yang kita pikul juga bisa lebih terasa ringan.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-5-ilmu-budaya-dasar-ibd-manusia-dan-penderitaan/
- Solusi menghindari bencana dan penderitaan
Sebenarnya suatu bencana dan penderitaan tidak dapat kita hindari, karena hal-hal tersebut sudah diatur dalam suratan takdir manusia. Namun dalam konteks lain ada usaha-usaha yang bisa dilakukan manusia untuk terjadinya bencana. Hal tersebut dapt saya katakan karena jika kita lihat dengan baik,benyak bencana-bencana yang terjadi diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri,seperti bencana banjir yang sesungguhnya dikerenakan sampah dan kurangnya daerah resapan air. Sampah yang menggunung jelas ulah manusia. Jika saja menusia tdak membuang sampah sembarangan dan memiliki pengetahuan lebih tentang daur ulang sampah maka tidak akan tejadi tumpukan sampah dimana-mana
.
Senada dengan sampah,kurangnya daenrah resapan air juga dikarenakan ulah manusia yang menebang poon secara liar,sedikit demi sedikit hutan di indonesia akan habis karena terus menerus ditebang demi kepentingan beberapa orang bertanga jiahil.Karena itu solusi paling tepat untuk menghindari bencana adalah memulaiya dari kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk behenti melakukan tindaan-tindakan yang mampu memacu terjadinya suatu bencana yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan. Sebaiknya cara yang paling tepat atau solusi yang paling tepat adalah tetap waspada saat mendekati musim musim mendekati bencana ,misalnya musim hujan . Kita harus tetap bersiaga dan selalu berdoa.
Senada dengan sampah,kurangnya daenrah resapan air juga dikarenakan ulah manusia yang menebang poon secara liar,sedikit demi sedikit hutan di indonesia akan habis karena terus menerus ditebang demi kepentingan beberapa orang bertanga jiahil.Karena itu solusi paling tepat untuk menghindari bencana adalah memulaiya dari kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk behenti melakukan tindaan-tindakan yang mampu memacu terjadinya suatu bencana yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan. Sebaiknya cara yang paling tepat atau solusi yang paling tepat adalah tetap waspada saat mendekati musim musim mendekati bencana ,misalnya musim hujan . Kita harus tetap bersiaga dan selalu berdoa.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-5-ilmu-budaya-dasar-ibd-manusia-dan-penderitaan/
- Sikap kita mengenai bencana dan penderitaan
Sebagai warga indonesia jelas saya begitu miris melihat bencana yang terus terjadi di Negara kita tercinta ini. Namun seperti yang saya utarakan sebelumnya,bahwa banyak penyebab bencana itu datang dari manusia yang hanya mementingkan diri sendiri.
Bencana alam sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam,manusia, dan atau oleh keduanya dan menyebabkan korban manusia, penderitaan, kerugian,kerusakan sarana dan prasarana lingkungan dan ekosistemnya serta menimbulkan gangguanterhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. Penanggulangan Bencana Alam yangdilakukan saat ini masih menyimpan beberapa masalah antara lain sebagai berikut:
- Kelambatan dalam mengantisipasi tanggap darurat bencana;
- Kurangnya koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pemulihan pasca bencana;
- Kerangka kerja kelembagaan lebih fokus pada pelaksanaan tanggap darurat bencana disbanding pemulihan pasca bencana serta pendanaan yang lebih ditekankan pada tanggap daruratbencana.
- Pemahaman atas pengurangan resiko bencana juga masih terlihat jelas akan kurangnya pemahaman dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana dan resiko bencana.
- Lemahnya kinerja kelembagaan dalam pelaksanaan pengurangan resiko bencana, kurangnya perencanaan dan pelaksanaan dalam pengurangan resiko bencana serta kurang terpadunya rencana penataan ruang dengan pengurangan resiko bencana.
- Ketidak pahaman masyarakat dalam memberikan bantuan terhadap para korban, mengakibatkan masyarakat yang menjadi korban bencana alam sangat bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah.
- Belum terpenuhinya pelayanan standar minimum yang disyaratkan oleh piagam kemanusia terkait dengan pemberian bantuan terhadap korban bencana, sehingga sering ditemui korban bencana terkesan tidak dipenuhi akan haknya terhadap kehidupan yang bermartabat.
Sumber
: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-5-ilmu-budaya-dasar-ibd-manusia-dan-penderitaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar