Kekuasaan Dan Pengaruh : Definisi Kekuasaan, Sumber-sumber Kekuasaan,
Definisi Pengaruh , Dan Pengaruh taktik organisasi.
Definisi Kekuasaan,
Sumber-sumber Kekuasaan, Definisi Pengaruh , Dan Pengaruh taktik
organisasi.
A. Definisi Kekuasaan
Banyak seorang ahli yang telah
menyatakan definisi-definisi dari kekuasaan. Seperti yang telah dikemukakan
dalam bukunya Thoha (2003: 92-93), yang meliputi:
v
MAX WEBER
Dia merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang
aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
v
WALTER NORD
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran,
energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan
tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.
v
RUSSEL
Mengartikan kekuasaan itu sebagai suatu produksi dari akibat yang
diinginkan.
v
BIERSTEDT
Mengatakan bahwa kekuasaan itu kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.
v
WRONG
Membatasi kekuasaan hanya pada suatu kontrol atas orang lain yang berhasil.
v
DAEHL
Mengatakan bahwa jika orang A mempunyai kekuasaan atas orang B maka A bisa
meminta B untuk melaksanakan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh B terhadap
A.
v
ROGERS
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan
sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah
suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan
selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok
akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.
Selain pendapat-pendapat di atas, Abdul
Muiz mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi
pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih
berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
1.
Sumber – sumber kekuasaan
2.
Kekuasaan bersumber pada kedudukan
Ø Kekuasaan formal/legal
Ø Kekuasaan atas sumber
dan ganjaran
Ø Kendali atas hukuman
Ø Kendali atau informasi
Ø Kendali ekologik
3. Kekuasaan bersumber
pada kepribadian
Ø Keahlian atau
keterampilan
Ø Persahabatan atau
kesetiaan
Ø Kharisma
4. Kekuasaan bersumber
pada politik
Ø Kendali atas proses
pembuatan keputusan
Ø Koalisi
Ø Partisipasi
Ø Institusional
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menghasilkan efek kepada
orang lain atau potensi untuk mempengaruhi orang lain. Selain sebagai hak milik
pribadi, kekuasaan adalah fungsi dari pemimpin, pengikut, dan situasinya.
Sedangkan pengaruh adalah perubahan dalam sikap, nilai-nilai, keyakinan, atau
perilaku seseorang sebagai hasil dari taktik mempengaruhi. Taktik mempengaruhi
merujuk pada perilaku seseorang yang sebenarnya dirancang untuk mengubah sikap,
keyakinan, nilai, atau perilaku orang lain
B.
Definisi Pengaruh
Pengaruh (influence)
adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh
seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan
mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849),
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu,
Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari
suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan
yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang
ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
ü Pengaruh taktik
organisasi
Untuk memahami
komponen politik dari organisasi, mengkaji taktik dan strategi yang digunakan
oleh seseorang atau subunit untuk meningkatkan peluangnya dalam memenangkan
permainan politik, individu atau subunit dapat menggunakan beberapa taktik
poltik untuk memperoleh kekuasaan dalam mencapai tujuan. Taktik memainkan
politik dalam organisasi adalah sebagai berikut:
Selain itu sejumlah studi telah
mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut
sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
·
Persuasi Rasional:
Pemimpin menggunakan argumentasi logis
dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut bahwa suatu usulan
adalah masuk akal dan kemungkinan dapat mencapai sasaran.
·
Permintaan Inspirasional:
Pemimpin membuat usulan yang
membangkitkan entusiasme pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide
dan aspirasi pengikut atau dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.
·
Konsultasi:
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam
merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan
dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk
menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.
·
Menjilat:
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan,
perilaku ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada dalam
keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin
tersebut sebelum meminta sesuatu.
·
Permintaan Pribadi:
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut
mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
·
Pertukaran:
Pemimpin menawarkan suatu pertukaran
budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti,
atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
·
Taktik Koalisi:
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain
untuk mempersuasi pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan
orang lain sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.
·
Taktik Mengesahkan:
Pemimpin mencoba untuk menetapkan
validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya
atau dengan membuktikan bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan,
peraturan, praktik atau tradisi organisasi.
·
Menekan:
Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman,
seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk
mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.
Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi
tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin
terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi
seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang
dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses
mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain
itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan
pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil dari
usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku
mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
Sumber :
Carolyn
Bourdeaux and Grace Chikoto. Legislative Influence on Perfiormance Management
Reform. Public Administration review. Mar/Apr 2008. p53.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar